Monday, 15 July 2013
Kisah bahagia di hari minggu - 4
Di kamar, Sherly rupanya gak bisa nahan lagi nafsunya dia langsung mencium seluruh tubuhku lalu kami berdua tanpa terasa sudah seperti sepasang kekasih yang sudah lama pisah, hingga kami berdua sudah setengah bugil, aku tinggal CD dan Sherly tinggal BH dan CDnya. Dia menari-nari di depanku untuk membangkitkan gairahku, semakin bernafsu.
"Wah..! Gile bener nih. Sungguh indah tubuhnya, payudara yang lumayan besar, kencang dan sekel sekali, pinggulnya yang sexy dengan pantat yang runcing ke atas, enak kalau dientot dari belakang? Terus yang paling menggiurkan lagi memeknya masih bagus dan bersih, gundul lagi kaya punya Ani." Itu gerutuku dalam hati sambil melihat Sherly menari-nari.
Sherly langsung menindihku lalu mencium bibirku dengan ganasnya lalu aku juga membalasnya, menggesek-gesekkan pussy-nya sama penisku yang mulai tegang, juga kedua boobs-nya ke dadaku.
"Oh.. Trus, gesek.. Goyang.. Ah..", desahku keenakan.
"Donnie cayang itu dedekmu udah bangun yah, rasanya ada yang menganjal di vaggyku, sayang", katanya.
Lalu tanpa ba bi Bu kami langsung melakukan 69, dengan jelas terlihat vagina Sherly yang merah merekah dan sudah sangat basah mungkin terangsang banget karena tadi habis menggesek-gesekkan pussy-nya ke penisku dan melihatku ML sama Ani, lalu kujilat, mencium dan menghisapnya habis-habisan, kupermainan klitorisnya hingga Sherly mengerang keenakan, "Oh.. Enak.. Cayang.. Makan memekku yah..". Begitu juga dengan aku, penis rasanya udah gak tahan banget pengen masuk ke lobang kenikmatannya.
"Oh.. Ya.. Trus.. Yang cepet kocokkannya..".
Slup.. Slup suara kontolku didalam mulutnya, Sherly cukup ahli dalam oral penisku.
"Donnie memekku udah gak tahan lagi udah cepet lepasin, cepet masukin aja kontol kamu, sayang", Sherly meringis memohon.
Kemudian aku mengambil posisi diatas dengan membuka selangkangannya lebar lalu aku angkat ke atas dan mulai memasukan pennyku ke dalam vaggynya. Slep.. Bles..
"Aw.. Sakit..", rintihnya, "Pelan-pelan sayang, memekku sudah lama gak dientot..", sambungnya.
Aku terdiam sebentar dan merasakan vaginanya meremas-remas batang penisku, sambil aku nenen mengisap-isap nipplesnya yang nganggur.
Selang beberapa menit, "Nah Donnie sekarang kamu boleh masukin dan entot memekku ampe puas yah"
"Baik, sayang", jawabku.
Memang bener rupanya udah lama gak dimasukin, terbukti remasannya masih kuat persis punya Ani.
"Donnie, genjot dan kocok memekku cayang?", pintanya.
Lalu aku mulai memasuk-keluarkan kontolku dari lambat sampai keras dan cepat sekali terdengar suara senggama kami suara becek makin terdengar seiring dengan suara benturan biji penisku slep.. Slep.. Slep.. Cplok.. Cplok.. Cplok.. Sherly mengerang dan mendesah.
"Uh.. Ah.. Ah.. Sh.. Sh.. Oh yeah.. Oh.. Harder.. Oh.. Ah.. Enak.. Kontol kamu Donnie, akhirnya ngerasain lagi kontol.. Truss.. Entot memekku.. Ka.. Ya.. Kamu.. En.. Totin.. A.. Ni..", ceracaunya.
"Uh.. Oh.. Ah.. Enak.. Memek Sherly seret sekali.. Kaya memeknya Ani", timpalku.
Tiba-tiba, "Cayang.. Aku mo keluar nih.. Kontol kamu hebat..", akhirnya Sherly orgasme duluan crot.. Crot.. Crot..
Banyak sekali cairan yang ada dalam memeknya, rasanya penisku hangat sekali.
"Aku ju.. ga mo keluar nih..", kataku, "Dimana keluarinnya..?" tanyaku.
"Di dalam memek Sherly aja, Donnie.. Pleeaze!! pengen air mani kamu yang hangat..", pintanya.
Dan "Aargh..", erangku dan penisku berkedut didalam vaginanya yang memijat batangku.
Lalu aku dan Sherly tidur pulas, karena kecapaian akibat pertempuran yang sengit tadi.
*****
Sekitar jam 12 malam rasanya kontolku ada yang mengulum dan mengkocoknya. Ternyata Helena, wah gile dia sambil ngocok kontolku di dalam mulutnya, tangan kirinya sambil menusuk-nusuk memeknya sendiri yang juga gundul dengan klitoris yang lebih besar daripada punya Sherly dan tangan kanannya mengelus-elus zakarku.
Dia berkata, "Donnie aku pengen dong dientot kaya Ciciku tadi, ya.."
Dia mempertegas, "Donn, tolong yah cayang memek aku juga sudah kangen dientot, baru putus ama pacar habis gak muasin memekku dan selingkuh lagi, Donn.., puasin memek Helena yah..", katanya lagi, sambil membimbing tangan kananku untuk mengelus-elus pussy-nya.
"Iyah deh, aku kan berusaha dengan berbagai cara untuk dapat membuat ketagihan ama penis aku", jawabku vulgar.
"Kita entotannya di sofa ruang tengah aja yah?", kata Helena.
"Aku takut mengganggu Ciciku yang habis kamu entotin memeknya, ntar Cici bangun lagi kalau ngentotnya di ranjang" dia mempertegas.
Helena yang sudah telanjang bulat menggandengku keluar, kami pun bercumbu, saling menjilat, mencium, menghisap seperti biasa, dengan penuh gairah. Dan sekarang aku mulai memasukkan kontolku ke lubang memeknya, karena dia udah gatel banget tadi aku ngentotin Cicinya? Maka aku langsung aja, masukkan kontolku. Slep.. Bles.. Bles.. Perlahan dan pasti penisku masuk.
"Aw.. Oh.. Yeah..", erangnya.
"Sakit Helen..?", tanyaku.
"Nggaak sayang, terusin aja enak banget.."
Aku langsung mengocoknya dengan Helena berbaring di sofa depan TV, splak.. Splak.. Splok.. Splok..
"Memek kamu enak.. Sih..", ujarku sambil menggoyangkan pinggulku dan mulai nenen toketnya yang seukuran dengan milik Ani, terus dia juga mengimbangi goyanganku dengan arah yang berawanan sehigga kontolku bener-bener tenggelam ke dalam memek surga kenikmatannya.
"Oh.. Enak.. Donn.. Terus.. Sayang..", rintihnya dengan memeluk kepalaku.
Akhirnya aku ngentot memeknya Helenan tapi gak ada yang keluar kamar, terbangun, terutama Cicinya mungkin capek main ama aku habis aku bikin tubuhnya dan memeknya melayang-layang? Lagi asyik-asyiknya ngentotin memeknya Helena, tiba-tiba terdengar suara.
"Ih.. Cici lagi ngapain", mendengar suara tersebut, aku terkejut rupanya Poppy keluar kamar diikuti Airin, teman Sherly, lalu mereka dengan santainya melihat aku ngentot sama Helena.
Aku langsung aja berhenti dan seketika itu juga Helena berkata, "Donni kenapa? Kok.. Berhenti sayang, terus dong entot memekku sampai enak dan nikmat sekalii.." ujarnya dengan santai.
"I. Tu.. Ada.." kataku gagu.
"Ada apa?" katanya lagi, penasaran. Dia menggerakkan wajahnya, hingga terlihatlah adiknya yang memakai lingerie dan Airin dengan CD aja.
Helena berkata, "Eh kalian ini bandel sekali yah", setelah dia tau bahwa aku berhenti karena ada mereka turun ke ruang tengah dan mulai melucuti pakaiannya masing-masing.
"Hei.. Kenapa kalian ikut-ikutan telanjang?", tambah Helena.
"Ci aku pengen ngerasain dientot yah..", tanya Poppy sama Cicinya.
"Iyah nih kamu kok pelit sih.., aku juga pengen ngerasain kontolnya Donnie", timpal Airin.
"Iyah nih.. Gimana sih..", timpal Poppy.
"Please dong", rengek mereka.
Terus mungkin udah terlanjur mereka berdua melihat Helena ngentot dan udah pada bugil semuanya, maka dibolehkannya.
"Iyah deh kamu berdua sudah telanjur bugil dan lihat aku lagi dientot memeknya ama kontol Donnie.. Sini jangan ribut..".
Katanya lagi, "Tunggu giliran tapi", tambah Helena.
"Donnie cepetan kocokannya yang lebih keras lagi.. Kasihan memek mereka ini udah pada basah.. Tuh..", pintanya.
Akhirnya aku dan Helena mempercepat ngentotnya kayak di kejar-kejar hantu.. Dan akhirnya orgasme secara bersamaa.
"Argh.. Mmhh.. Argh.. Enak.. Sekalii.. Sayaangg, aku udah keluar Donnie.. Hangat sekali air manimu..", erang Helena.
"Aku juga sama.. Rasanya kontolku hangat sekali.."
Setelah berhenti beberapa menit, lalu kedua wanita yang menontonku tadi mulai membangkitkan lagi gairahku, Poppy asyik mengocok kontolku dalam mulut dengan bibirnya yang sexy sedangkan Airin mencium bibirku habis-habisan sampai kedua lidah kami saling bertautan dan aku pun tak tinggal diam, aku mulai meremas-remas boobs yang sedang seger-segernya seperti buah yang baru matang. Akhirnya kembali lagi aku ngentotin memeknya Poppy yang masih perawan, dan Airin ngga tahu dech, kayaknya masih perawan, batinku setelah meremas-remas boobs kedua gadis ini. Yang pertama kuentot memeknya Poppy, anak SMP. Aku sangat kesulitan memasukan kontolku karena memeknya masih sempit dan jembutnya masih pertama keluar, sedikit dan halus dan perawan lagi.
"Poppy, sayang" kataku, sambil aku memcumbunya.
"Iyah Koko Donnie" jawabnya.
"Bener nih, memek kamu mau aku masukin..", tanyaku dengan penuh kelembutan, perhatian dan kasih sayang sambil meremas-remas dadanya yang masuk segenggamanku.
"Mau sekali Ko..", jawabnya.
"Aku dari tadi sudah kepengen banget, pengen ngerasain gimana sih kalau memek aku dimasukin kontol Koko Donnie. Kelihatannya Cici Helena merasa enak dan nikmat banget, waktu Koko lagi ngentotin dia", jawab polosnya.
Lalu aku suruh dia di atas aku di bawah, kami tiduran di karpet depan sofa, aku bersandar di sofa dan akhirnya dia memasukan juga, dengan perlahan slep.. Bles.. Penisku perlahan masuk dalam vaginanya yang sempit.
"Aw.. Ah.. Koko.. Dah.. Masuk belumm..", tanyanya sambil dia menengadah ke atas, bibir bawahnya digigit lalu kedua payudaranya kuremas-remas sambil dia menekan pantatnya kebawah.
"Tekan lagi sayang, baru kepalanya yang masuk..", kataku lalu kupeluk dan dengan dibantu aku memegang pantatnya ke bawah dan sedikit menyodokkan penisku ke dalam vaginanya, akhirnya masuklah semuanya.
"Ah.. Oh.. Masuk ya Koko..", katanya.
"Iyah Poppy cayang, enak kan..", tanyaku sambil aku mencoba menggenjotnya.
"Enak.. Sekali.. Koko.. Donni..", jawabnya dalam pelukanku.
"Ini belum seberapa Poppy. Ntar kamu akan lebih nikmat lagi", kataku lalu aku kocok memeknya dan akhirnya dia orgasme duluan hingga tubuhnya mengejang dan memelukku erat.
"Ah.. Koko.. Aku.. Keluar..", erangnya, dengan pantatnya ditahan ke belakang karena dia ada di atas, lalu aku pun sama menghentakkan pantatku ke depan, arah yang berlawanan supaya dia bener-bener menikmatinya, kontolku tertekan lebih dalam lagi ke lobang vaginanyanya. Dia langsung lemas dalam pelukanku sementara aku belum orgasme dan kulihat Airin sedang dioral memeknya sama Helena.
"Udah dong..", kataku pada Helena.
"Kasihan tuhh.. Memek Airin udah pengen banget ngerasain di tusuk ama kontolku ini", tambahku sambil mengendong Poppy dan mendudukkannya di sofa lalu mencabut penisku perlahan yang masih ON. Tampak sedikit noda darah di penisku. Poppy benar-benar perawan, lalu kusuruh dia membersihkan penisku.
"Iyah Helena, udah dong", kata Airin.
"Aku udah gak tahan sekali dari tadi liat Poppy sama kamu dientot kontolnya Donnie sepertinya nikmat dan enak sekali", katanya memohon agar Helena melepaskan oralnya di dalam memeknya.
Memek Helena berjembut agak lebat. Akhirnya kami berempat mulai perang lagi, aku mau masukin kontolku kememeknya Airin sambil nungging (doggy style) kemudian dia menjilat memeknya Helena dan Helena menjilat memeknya Poppy yang sudah seger lagi. Wah, bukan main nih memeknya Airin tak kalah sempit dibanding Poppy dan cengkramannya pun sama dengan Poppy. Slep.. Bles.. Perlahan penisku masuk.
"Aw.. Aw..", Airin menjerit setiap aku mau memasukkan kontolku.
"Sakit yah?", tanyaku sambil aku meremas-remas payudaranya dan memelintir putingnya.
"Iya.. Donn, tapi enak, terusin aja. Memek Airin rasanya ada yang mengganjal, hangat dan berdenyut-denyut", katanya keenakan.
Sambil merem melek karena aku mulai menggenjot memeknya.
"Ah.. Terus.. Caayang.. Ajarin Airin", ceracaunya.
Dan rasanya dia mulai juga menggoyangkan pinggulnya.
"Tenang sayang, kupuasin memeknya Airin", dan akhirnya aku ngentot memek yang keempat.
Lalu aku dengar dia berkata, "Aku mo keluar nih, dan pengen pi.. piis..", sambil tubuhnya mengelinjang keenakan.
"Sabar, tahan.. Yah", pintaku.
"Aku.. Pengen pi.. pis, kok.. Gak bia.. sanya, tapi e.. nak ba.. nget siih..", erangnya lagi.
Namun baru sekali ini memeknya dientot dia tak bisa tahan dan Airin mendongakkan kepalanya, "Arhgg.. M.. Yeah.. Nikmat banget Koko Donnie", erangnya.
"Makasih.. Ya..", ujarnya sambil tersenyum.
"Aku juga mo keluar nih, dimana sayang", tanyaku.
"Didalam memekku aja yah. Aku pengen ngerasain disiram air mani", pintanya. Crot.. Crot.. Akhirnya aku tumpahkan ke dalam lobang memek Airin dan sebagian lagi kuberikan Poppy dan Helena.
Lalu kami dikejutkan dengan suara, "Aduh.. Kalian ngapain sih di ruang tengah.., ko ikutan ML sih..", Sherly keluar kamar dalam kondisi bugil.
"Maaf, Ci. Aku gak tahan lihat Cici ngentot sama Koko Donnie", kata Helena.
"Habis tadi waktu kalian masuk pas kami nonton film kami dengar suara Cici yang keenakan", tambah Helena.
"Aku sama, ci. Aku dan Airin juga gak kuat melihat ci Helena lagi dientot memeknya", kata Poppy yang ikut bicara.
"Enak banget yah Mami", lanjut Poppy.
"Memek Poppy rasanya masih ada yang mengganjal", tambah Poppy lagi.
"Aku juga merasa gitu", sambung Airin.
"Dasar kalian, ditambah cerita si Ani sich, kalian jadi pengen..", kata Sherly.
Dan mereka menganggukkan kepalanya bersamaan. Dan akhirnya kami berlima kembali ngentot lagi setelah beristirahat 1 jam. Mulai ngentot lagi jam 03.00 sampai pagi. Aku sempat mengambil posisi aku di bawah, Sherly di atas sedang menggarap kontolku dengan ganasnya, sedangkan Poppy sedang mengangkang lebar-lebar kedua pahanya untuk memberikan memeknya pada aku untuk dicium, dijilat dan dihisap sedangkan Helena dan Airin ada disebelah kanan dan kiri aku, trus aku mengelus, mengorek, dan menusuk-nusuk lobang memek mereka dengan tangan kanan dan kiriku.
Dalam hatiku, "Sungguh lengkap diri aku dikelilingi empat cewek-cewek cantik, kayak seorang raja yang sedang melayani untuk memuaskan memek permaisuri-permaisurinya. Walaupun aku sebelumnya takut saat Sherly lihat aku ML sama Ani ditaman." Gile bener.., sekali ML dapat empat memek, memek mahasiswi, memek anak SMP, memek perawan dan memek wanita kesepian. Aku tidur dengan empat wanita di sisiku.
Bersambung . . . . .
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment